Selasa, 08 September 2009

Strategi Perancangan SWOT

Ini dia tugas kita minggu ini : Strategi perancangan SWOT

CREATE A DUNKIN' DONUT'S NEW BRAND IMAGE
by: All-byno

LATAR BELAKANG
Pada kenyataannya Dunkin’ Donuts yang dulunya meraih kejayaannya sebagai raja donat di dunia pun sekarang harus turun pamor akibat banyaknya kompetitor yang bergelut dalam bidang per-Donat-an.
Padahal Merek Dunkin’ Donuts bukan sembarang merek. Dunkin’ Donuts telah ada di hati masyarakat dunia sejak dulu, dan Merupakan sebuah kejutan besar bagi masyarakat, ternyata Dunkin’ bisa kalah dengan pemain baru yang ternyata lebih antusias dan punya konsep yang kuat dalam bisnis ‘roti bolong’ ini.
Hal ini dapat dilihat dari ketidak seimbangan antara banyaknya jumlah counter Dunkin’ Donuts dengan banyaknya jumlah pembeli di tiap counternya. Berbeda dengan salah satu kompetitornya, yang hanya mempunyai beberapa counter tetapi pembeli harus antri demi mendapatkannya.

STUDI KOMPETITOR
Belakangan ini banyak sekali brand donat yang bermunculan di penjuru Indonesia, mulai dari brand kecil-kecilan yang banyak bermunculan di pinggir jalan, hingga brand kelas menengah ke atas yang dapat ditemukan di pusat perbelanjaan. Sebut saja J.Co dan Krispy Kreme. Krispy Kreme sebenarnya merupakan pemain donat yang lebih tua 13 tahun daripada Dunkin’ di dunia barat. Namun di indonesia Dunkin’ lebih dulu datang di tahun 1990 dan Krispy Kreme dengan santainya baru datang pada tahun 2006 dan akhirnya membuat gebrakan baru yang tidak dimiliki Dunkin’ yaitu konsep Open Kitchen. J.Co, pesaing lokal asli Indonesia yang menerapkan konsep yang sama dengan Krispy Kreme dan memberikan gebrakan setahun lebih dulu dibanding Krispy Kreme. Sampai saat ini J.Co dan Krispy Kreme masih mendapat perhatian lebih daripada Dunkin’ Donuts.
J.Co dan Krispy Kreme pada dasarnya memiliki banyak kemiripan. Masyarakat menyukainya karena mereka menerapkan konsep Roti Donat yang Lebih Empuk dan Manis. Selain itu juga bentuknya yang bervariasi. Bahkan J.Co menamai donat-donatnya dengan nama-nama yang keren. Konsep Open Kitchen memberikan daya tarik tersendiri bagi pelanggan yang ingin melihat cara pembuatan donat di dapurnya langsung. Suasana gedung restoran yang lebih ramai dan ceria membuat betah para pelanggannya nongkrong lebih lama.
J.Co menawarkan harga lebih terjangkau meskipun sebanding dengan donatnya yang lebih kecil/tipis daripada Krispy Kreme. Namun dengan kualitas yang sama, mungkin menjadi salah satu alasan mengapa J.Co lebih digemari saat ini.
Segmentasi pasar mereka pun sama yaitu remaja dan anak-anak. Dengan dasar itu pulalah mereka membangun brand image mereka ke dalam setiap produk, pelayanan, dan fasilitas yang mereka berikan. Contohnya Pembuatan Donat yang empuk & manis jelas merupakan selera khas remaja dan anak. Fasilitas kursi nongkrong & suasana interior yang memadai juga sangat cocok dengan lifestyle remaja. Konsep Open Kitchen, menjawab rasa keingintahuan anak-anak bagaimana cara membuat sebuah donat.

STUDI KOMPARATOR
McD (pemain lama FastFood) mengubah target pasarnya dari anak-anak (identik dengan Happy Meal dan mainan Ala Disney nya) ke generasi remaja dengan brandline barunya “I’m Lovin’ it” seiring bertambahnya pesaing baru seperti KFC, CFC, A & W, Texas dsb.
Indosat M3 (pemain lama provider ponsel setelah telkomsel) mengubah target pasarnya pula dari professional muda menjadi remaja dan anak muda secara umum seiring menjamurnya ponsel sebagai lifestyle. Dengan tarif yang cukup murah IM3 sangat cocok dengan anak muda yang notabene bersifat konsumtif dan strategi ini cukup jitu mengalahkan pesaing lama seperti telkomsel yang kurang dinamis.

PERANCANGAN BRAND IMAGE BARU SEBAGAI STRATEGI PLANNING DUNKIN’ DONUTS

ALASAN DUNKIN’S DONUT HARUS MERUBAH BRAND IMAGE
Sepertinya Dunkin’ Donuts perlu mengikuti jejak McD dan IM3 yang sama-sama sudah berpengalaman lama dibidangnya namun tetap exist. Dunkin’ Donuts perlu memilih pasar yang tepat untuk membangun Brand imagenya, mengingat para kompetitornya juga melakukan hal yang sama.

REPOSISI TARGET PASAR
Jika Dunkin’ Donuts tetap mengambil segmentasi pasar yang sama tanpa spesifikasi maka jelas Dunkin’ Donuts akan kalah saingan. Dunkin’ Donuts perlu target pasar yang berbeda yang belum mereka ambil sehingga perebutan pelanggan bisa dihindari. Dengan adanya spesifikasi target pasar, persaingan bisa dihindari dan setiap perusahaan memiliki target pasarnya sendiri-sendiri
Saran kami, target pasar yang cocok untuk Dunkin’ adalah orang-orang yang telah bekerja seperti para pengusaha apalagi yang professional
Mengapa mereka?
Ingat, di dunia barat, makanan seperti donat sering dijadikan bekal ketika seseorang bekerja, contoh saja polisi, pekerja bangunan dan sebagainya. Lagipula orang-orang karier seperti mereka dekat dengan 3 dunia yaitu teman, klien mereka dan keluarga. Otomatis brand yang diberikan kepada orang-orang karier seperti mereka akan terdistribusi juga ke 3 target pasar lain yang berbeda .
Brand Dunkin diberikan pada seorang bisnisman melalui sebuah donat yang menjadi bekal kerjanya sehari-hari Tentu saja ia mempunyai teman dan tidak mungkin ia makan sendiri di kantor, sehingga timbul rasa berbagi dengan makan donat bersama teman-temannya. Begitu pula saat bertemu dengan klien jika ada yang perlu disuguhkan saat presentasi, bisnisman akan mengingat Dunkin’ Donuts bisa dijadikan pilihan sebagai suguhan yang tepat. Saat pulang, bisnisman akan teringat untuk membeli oleh-oleh untuk keluarganya. Dunkin’ Donuts pun bisa menjadi pilihannya. Ketika pulang anaknya akan ingat dengan oleh-oleh yang selalu dibawa ayahnya untuknya, yaitu Dunkin’ Donuts. Ketika sudah besar nanti, kemungkinan sang anak yang sudah menjadi bisnisman muda seperti ayahnya bisa beralih ke toko donat yang lain, namun ketika ia ingin mengenang masa lalunya, restoran Dunkin’ Donuts menjadi pilihannya. Begitu seterusnya sampai ia juga menyebarkan kepada teman, klien dan keluarganya seperti yang ayahnya lakukan.
KONSEP PERANCANGAN
Konsepnya adalah Dunkin’ Donuts sebagai sahabat saat bekerja atau motor-nya orang bekerja. Jadi dengan ditemani Dunkin’ Donuts, orang akan semakin semangat bekerja dan menjadi sumber inspirasi munculnya ide-ide baru.
Tema pendukungnya adalah ‘Office’ yang akan di terapkan pada setiap produk, pelayanan, dan fasilitas Dunkin Donuts , alasannya karena Office adalah tempat di mana target pasar bekerja dan identik dengan profesi.

IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI DI PRODUK
•Produk Dunkin’ Donuts harus selalu inovatif dengan bentuk, topping dan rasa yang selalu berkembang (inovatif mencerminkan sebuah kreatifitas yang sangat diperlukan dalam bekerja)
•Perlunya paket baru seperti paket bekal bekerja (untuk 1 atau 2 orang) dan paket oleh-oleh dengan harga yang seharusnya terjangkau oleh target pasar. Perlu dikemas dengan packaging baru dengan yang cocok dengan temanya.

IMPLEMENTASI DI INTERIOR DAN EKSTERIOR
•Eksterior & interior bisa di desain dengan gaya gedung perkantoran dengan AC dan lighting yang cukup
•Utamakan menggunakan bangku panjang dan meja panjang. Karena cocok untuk segala keperluan. Misalnya untuk makan sekeluarga, makan bersama teman, pertemuan dengan klien dsb.
•Menghias setiap dinding dengan poster tokoh-tokoh sukses dan ceritanya(sebagai motivator)
•Begitu pula di nomor meja dan suvenir jika ada
•Kalau bisa disediakan koran setiap hari karena koran selalu identik dengan bisnis, jadi sambil makan di resto Dunkin’ juga bisa menambah wawasan dan melihat peerkembangan bisnis
•Juga HotSpot/ Wifi yang memungkinkan pelanggan dapat terhubung dnegan internet untuk urusan pekerjaannya

IMPLEMENTASI DI PELAYANAN
•Pelayanan dari meja ke meja akan lebih memanjakan pelanggan yang ingin makan di resto Dunkin’
•Pelayanan di Receptionist tetap ada, misalnya untuk pelanggan yang ingin membeli dibungkus untuk oleh-oleh
•Tambahkan pelayanan Drive Thru seperti yang diterapkan oleh McD, memungkinkan pelanggan yang sibuk dapat segera membeli makanan dengan cepat tanpa harus turun dari kendaraan
•Kalau bisa adakan sistem member card dengan keuntungan tertentu jika memilikinya. Member card akan mendekatkan hubungan antara Dunkin Donuts dan pelanggannya. Sehingga Dunkin’ bisa selalu menerima saran dan kritik dan segera melakukan introspeksi.

IMPLEMENTASI DI MEDIA KOMUNIKASI
•Membuat New Brand Logo
•Membuat New Brand Line
•Membuat Supergraphic
•Commercial Break di TV dan media cetak dengan tema profesi, kantor atau segala hal yang berkaitan dengannya
•Memperbaiki website
•Membuat Packaging baru

Bulan Ramadhan = Tugas???

Wuaw.. Bulan puasa ini ada 2 tugas yang diberikan oleh Mbak Puspita aka dosen Lifestyle kita!
Pertama:
DILO Rexona Teen
Kedua:
Strategi perancangan SWOT

Nah.. Gara-gara tugas DILO waktunya sampai akhir bulan, maka tugas strategi perancangan yang dikumpulkan lebih dulu karena batas waktunya 1 minggu..

Ok guys! Dengan penuh semangat kita mengerjakannya! Okehhh!!!
Smangatt!!

Sabtu, 05 September 2009

Wehe akhirnya blog beban hidup kita udah jadi allbyno-ers!
tinggal di isi neeeh!